Artikel
Apa Perbedaan Brosur dan Flyer?
Brosur dan flyer adalah tipe cetakan nan kerap digunakan untuk promosi sebuah bisnis. Dilihat sekilas, selebaran kertas ini mungkin kelihatan sama. Tapi, brosur dan flyer rupanya amat berbeda loh, dari segi kreasi dasar, fungsi, hingga tujuan penggunaan.
Daftar Isi
Perbedaan Brosur dan Flyer
Kedua media promosi ini mempunyai karakter unik dan keunggulan masing-masing. Karena itu, krusial untuk mengetahui perbedaanya, agar kalian mengerti kapan dan mana nan wajib digunakan. Dengan demikian, kampanye marketing bisnismu bakal lebih efektif. Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan brosur dan flyer nan perlu kalian ketahui.
Brosur
- Layout Brosur: info amat perincian dan rinci, dicetak pada kedua sisi.
- Ukuran Brosur: Terdiri dari beragam ukuran, dibentuk menjadi beberapa lipatan.
- Jenis Kertas: Kertas berat dan tebal (min 150 gsm), laminasi glossy atau doff matte.
- Konten Brosur: Informatif dan padat, kreasi disesuaikan dengan cara lipatan.
- Fungsi Brosur: mengedukasi hadirin nan tertarik mengenai produk / bisnismu, materi referensi, menginformasi calon pelanggan.
Brosur ialah kertas nan dijadikan beberapa lipatan, dan dicetak pada sisi depan dan belakang. Lipatan ini membentuk 4 hingga 6 halaman, sehingga bisa memuat info padat dan rinci.
Teknik lipatan brosur ini beraneka ragam, nan paling umum ialah brosur bifold (lipat dua) dan brosur trifold (lipat tiga). Untuk hasil lipatan nan rapi tanpa retakan, perlu menggunakan perangkat khusus.
Informasi brosur lebih berkarakter awet atau berjangka lama diperbandingkan dengan flyer. Karena argumen ini, brosur dicetak pada kertas berbobot seperti kertas tebal dengan laminasi glossy atau doff.
Biasanya brosur berisi gambar dan teks penjelasan mengenai produk / jasa nan amat detail. Tapi, tetap wajib menggunakan kreasi dan warna nan menarik perhatian agar tak kelihatan membosankan.
Kertas berbobot berfaedah nilai nan lebih mahal. Karena itu, brosur umumnya disebarkan secara selektif. Brosur bisa digunakan oleh salesperson untuk memberikan info produk / jasa nan ditawarkan kepada calon pelanggan. Brosur juga tak jarang ditemukan di rak seperti mall, bank, atau klinik dokter. Hanya orang nan tertarik saja nan mengambil kertas tersebut.
Flyer
- Layout Flyer: dicetak pada satu sisi, mengandung info pendek nan jelas dan gampang dibaca.
- Ukuran Flyer: Kertas A4 (21 cm x 29,7 cm), Kertas A5 (14,8 cm x 21 cm), dan Kertas A6 (10,5 cm x 14,8 cm)
- Jenis Kertas: Bebas (umumnya kertas HVS).
- Konten Flyer: teks jelas & pendek, warna dan kreasi nan menarik perhatian.
- Fungsi Flyer: informasi mengenai event spesifik, diskon, promosi bisnis, penawaran kupon, dll.
Berbeda dengan brosur, Flyer ini bersifat sementara karena hanya memberikan info mengenai hal-hal nan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Antara lain potongan nilai tahun baru, pembukaan pertama toko, atau konser nan bakal terjadi.
Umumnya, flyer dicetak pada kertas berukuran A4. Untuk ukuran flyer nan lebih kecil, ada juga nan menggunakan kertas A5 atau A6.
Biasanya flyer diserahkan secara bebas seperti di mall, jalanan, atau melalui pos. Flyer ini diketahui juga sebagai promosi penyebaran dan buang. Setelah dibaca, penerima bakal condong membuangnya. Karena itu, umumnya flyer menggunakan kertas dan tinta nan irit biaya, dan lebih konsentrasi kepada isi.
Konten flyer umumnya berisi info atau semboyan pendek dan jelas (to-the-point) nan gampang dibaca. Secara sekilas, penerima bisa mengerti apa sih produk / jasa nan ditawarkan. Desain, gambar, dan warna dalam flyer dibuat imajinatif dan menarik, untuk memikat perhatian penerima.
BACA JUGA: Roll Up Banner VS Standing Banner, Apa Bedanya?
Nah Rhinovers, ini dia perbedaan brosur dan flyer. Sekarang kalian mengerti kapan waktu nan tepat untuk menggunakan flyer dan bosur!
Sumber: tokopedia.com
Konsultasi Usaha Cetak Sablon Bersama Rhinotec Indonesia
Ingin punya usaha sendiri atau ingin memulai usaha sablon tapi masih bingung? Rhinotec bisa membantu Kamu untuk mewujudkannya.